Penjualan properti tempat tinggal baik itu dalam bentuk rumah tapak maupun apartemen diperkirakan bakal terus melesat pada tahun 2017, atau meneruskan tren yang positif menjelang akhir tahun 2016.
Country General Manager Rumah123, Ignatius Untung mengatakan properti kini adalah bisnis yang menarik. Berdasarkan data yang diolah Business Intelligent Rumah123 (portal penjualan properti) terlihat kenaikan nilai penjualan yang mencengangkan.
Berdasarkan data Rumah123, kenaikan penjualan rumah tapak pada saat ini nyaris meningkat 200 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
“Sedangkan pertumbuhan minat konsumen, terhadap apartemen juga tidak kalah pesat yaitu mencapai 178 persen dibandingkan sebelumnya,” ucap Untung, Jumat 27 Januari 2017.
Tidak hanya penjualan, Rumah123 juga mencatatkan pertumbuhan proyek, serta banyak pengembang besar yang sempat tertunda atau bahkan membangun proyek baru.
Sebelumnya, konsultan properti Colliers International menyatakan pihak pengembang apartemen di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya saat ini cenderung menahan peningkatan harga karena pertumbuhannya relatif stagnan.
“Memang sekarang kondisinya di Jakarta, developer cenderung menahan harga,” kata Senior Associate Director Colliers International Indonesia Ferry Salanto dalam paparan properti di Jakarta, Kamis 5 Januari lalu.
Ferry memaparkan tingkat kenaikan harga apartemen pada tahun 2015-2016 hanya 3,8 persen, atau lebih rendah dibandingkan tingkat pertumbuhan pada 2014-2015 (10 persen), dan tingkat pertumbuhan 2013-2014 (17 persen).
Pada awal tahun 2016 diprediksi bakal ada 30 proyek aparteman yang akan diluncurkan pada 2016. Namun ternyata realisasinya yang selesai hanya 15 proyek apartemen atau separuhnya.
“Jadi ada beberapa delay (ditunda) yang mau masuk 2016, kemungkinan akan realisasi 2017 atau lebih lama lagi,” kata Ferry.
Sementara itu, hasil riset Indonesia Property Watch menunjukkan permintaan hunian bertingkat atau apartemen di Bekasi masih tetap tinggi pada kuartal II 2016, bahkan di atas Jakarta, Bogor, Depok, dan Tangerang.
Mengacu kepada segmentasi pasarnya menempatkan peminat dari kalangan bawah masih tertinggi 59,17 persen, kalangan menengah 34,66 persen, dan kelas atas 6,17 persen.